Benih bermutu berperanan penting sebagai pembawa sifat-sifat genetik tanaman untuk menghasilkan produk tanaman bermutu dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Oleh karena itu upaya untuk menghasilkan varietas unggul akan selalu berkembang sesuai dengan perubahan permintaan konsumen dan perubahan lingkungan global. Pengembangan kelengkeng di Indonesia mempunya prospek dan peluang pasar yang cukup cerah
Selain merupakan sumber penghasilan (pendapatan) petani dan daerah atau negara. Usaha tani tanaman kelengkeng juga berperanan besar sebagai penyumbang keaneka ragaman sumber gizi masyarakat Kelengkeng mempunyai cita rasa manis dan aroma yang khas, serta memiliki nilai gizi (nutrisi) cukup tinggi.
Perkembangan
Di Kalimantan Barat tanaman kelengkeng mulai diusahakan oleh masyarakat di era tahun 2000 an dengan mendatangkan benih dari Kuching, Sarawak (Malaysia) yang terdiri dari beberapa varietas, antara lain Diamond river Singkawang (D.R.), Super (pimpong), dan Itoh.
Dari ketiga varietas diatas D.R. Singkawang telah berkembang dengan pesat sehingga telah banyak menyebar ke luar propinsi Kalimantan Barat
Taksonomi dan Morfologi
Tanaman kelengkeng atau lengkeng termasuk suku rambut-rambutan, kedudukan tanaman klengkeng dalam sistimatika (Taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Devisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Sapindales
Family : Sapendaceae
Genus : Nephelium
Spesies : Nephelium longanum sin Euphoria longano
(lour) Stend
Kerabat dekat tanaman kelengkeng cukup banyak, beberapa diantaranya adalah rambutan (Nephelium lappaceum, L), kapulasan (Nephelium litchi, Camb). Tanaman kelengkeng merupakan tanaman tahunan yang dapat hidup hingga mencapai lebih dari 50 tahun, batang tanaman berkayu keras.
Salah satu keunggulan kelengkeng varietas D.R. Singkawang adalah dapat berproduksi tinggi dan berumur genjah. Tanaman kelengkeng D.R. Singkawang mulai berproduksi pada umur 7 - 8 bulan setelah benih ditanam, selain itu kelengkeng D.R. Singkawang juga adaptif terhadap ketinggian tempat atau lokasi penanaman, yang mana varietas ini tetap berproduksi jika ditanam pada daerah dataran rendah (0 – 400 meter dpl).
Selain adaptif terhadap daerah dataran rendah, kelengkeng D.R. Singkawang juga dapat berproduksi tinggi pada berbagai tipe iklim, yaitu sangat basah yang memiliki curah hujan 2.500 – 7.000 mm/tahun, iklim basah curah hujan 2.000 – 2.500 mm/tahun, dan iklim kering memiliki curah hujan kurang dari 2.000 mm/tahun, keunggulan lain dari kelengkeng D.R. Singkawang adalah ketahanannya terhadap hama dan penyakit utama, antara lain penyakit bercak Glocosporium yang disebabkan oleh jamur Glocosporium sp, bercak daun Peslalotia dan Fusarium, serta penyakit-penyakit yang disebabkan oleh jamur lainnya seperti penyakit akar putih, akar hitam dan jamur upas.
Perbandingan Keunggulan Kelengkeng Varietas Diamon River Singkawang, Varietas Batu dan Varietas Selarong
No | Parameter | D.R. Singkawang | Batu | Selarong |
1. | Daerah adaptasi | Dataran rendah | Dataran tinggi | Dataran tinggi |
2. | Bentuk tanaman | Rindang menarik | Melebar seperti payung | Rimbun |
3. | Tinggi pohon | 4,5 meter | 15 meter | - |
4. | Umur mulai berbuah | 2 (dua) tahun | | |
5. | Bentuk buah | Bulat | Bulat | Bulat |
6. | Diameter buah | 2 cm (kisaran) | - | 2,6 – 2,8 cm |
7. | Warna daging buah | Bening transparan | Bening transparan | Putih bening |
8. | Ketebalan daging buah | ± 0,4 cm | 0,7 cm | 0,7 – 0,9 cm |
9. | Sifat daging buah | Keset ngelotok | Keset ngelotok | - |
10. | Aroma buah | Harum | Agak harum | Agak harum |
11. | Rasa buah | Manis | Manis | Manis legit |
12. | Produksi per pohon | 90 Kg Umur tan 4 tahun | 350 Kg - | 250 Kg Umur tan 30 thn |